Sabtu, 14 Desember 2019

PENCANANGAN DESA GERMAS, Dukung Germas, Desa Manunggal Karya ber Komitmen Agar Masyarakat Jadi Lebih Sehat

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau biasa disingkat GERMAS adalah salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan masyarakat desa.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup, dan memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengurangi beban biaya kesehatan.

Bapak Kadis Penanaman Modal, Bapak Sudin Ali, S.Pd, memberikan sambutan atas nama Bupati Pohuwato sekaligus mencanangkan Desa Germas Manunggal Karya

Gerakan ini juga merupakan gerakan bersama yang memiliki beberapa tujuan mulai dari menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kesakitan, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa ; untuk itu GERAKAN MASYARAKAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Dalam kesempatan ini juga Bupati Pohuwato menyerahkan bantuan langsung secara simbolis kepada desa manunggal Karya berupa 50 unit jamban stimulan, dan beberapa paket lainnya terkait dengan kegiatan GERMAS di Desa Manunggal Karya .


Kegiatan ini juga diawali dengan semarak karnaval yang diramaikan oleh berbagai elemen masyarakat yang ada di desa Manunggal Karya seperti organisasi PKK Desa, anak-anak PAUD dan TK nurul taqwa, Remaja Muda dan anggota Pencak Silat Desa Manunggal Karya.

Bapak Camat  Drs Muzakir Amir, melepas karnaval 


Germas ini diharapkan supaya masyarakat memperoleh informasi dan mengimplementasikan Germas mulai dari diri sendiri sampai lingkungan sekitarnya, meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh pemangku kepentingan akan peran dan tanggung jawabnya dalam Germas.
Diakhir acara Pencanangan Germas ini seluruh masyarakat yang hadir turut serta dalam senam Germas yang di pelopori Tim GGC Provinsi Gorontalo.

Senam Germas
“Mari bersama-sama kita promosikan kepada masyarakat bagaimana penerapan perilaku hidup sehat melalui pola makan dan hidup yang bagus. Semoga ke depan masyarakat bisa membiasakan diri untuk hidup sehat sehingga ke depan muncul generasi-generasi yang sehat (By. Husna Djaina, SST)

Senin, 29 Juli 2019

PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH DI AWAL TAHUN PELAJARAN


Kegiatan Penjaringan Anak Baru Sekolah di awal tahun pelajaran

Puskesmas Motolohu, Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas 1 SD, kelas 7 SMP/MTs dan Kelas 10 SMA/SMK/MA yang meliputi pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku) pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, dan pengukuran kebugaran jasmani. Selain itu pada peserta didik di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA juga dilakukan skrining melalui kuisioner mengenai keadaan kesehatan umum, kesehatan mental remaja, intelegensia dan reproduksi melalui self assessment serta bahan edukasi/konseling.

Tes Daya Lihat Dalam Kegiatan
Semoga pelaksanaan kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah di wilayah kerja puskesmas Motolohu ini dapat berjalan lancar sehingga dapat diperoleh data yang akurat demi kepentingan terbaik bagi seluruh peserta didik. 

PENTINGNYA TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI UNTUK MENCEGAH ANEMIA


Ayo minum Tablet Tambah Darah

Anemia bukanlah penyakit tetapi suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) darah lebih rendah dari normal akibat kekurangan satu atau lebih nutrisi esensial, terutama zat besi yang penting untuk pembentukan hemoglobin (Durrani, 2018). Anemia kekurangan zat besi merupakan masalah utama kesehatan global daripada penyebab anemia lainnya, seperti kekurangan folat, kekurangan vitamin B12, kekurangan vitamin A, peradangan kronis, infeksi parasit, dan ganggauan sintesis hemoglobin. Pengukuran konsentrasi Hb paling sering digunakan untuk anemia zat besi karena relatif mudah dan murah.

Remaja putri memiliki risiko tinggi untuk anemia dan kekurangan gizi (Upadhye JV dkk, 2017). Kebutuhan zat besi pada remaja putri meningkat karena mengalami pertumbuhan yang pesat pada masa pubertas. Anemia pada remaja putri dapat menurunkan daya tahan tubuh, kebugaran, dan prestasi belajar. Selain itu, tidak hanya memengaruhi kehidupannya dalam jangka pendek, namun berpengaruh pada jangka panjang yaitu kehamilan nantinya. Remaja putri merupakan calon ibu yang dapat meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), prematur, BBLR, stunting dan gangguan neurokognitif (Kemenkes, 2016)


Pemberian TTD remaja putri disekolah

Berdasar pada hal tersebut diatas program Gizi Puskesmas Motolohu menargetkatn seluruh remaja putri mendapatkan tablet tambah darah, dengan salah satu kegiatannya yaitu pemberian Tablet Tambah darah remaja putri disekolah. Selebihnya mengadakan sweping pada remaja yang tidak sekolah melalui kader kesehatan, Husna N. Djaina SST menjelaskan.  Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan di sekolah dan dibantu oleh guru Pembina Osis disekolah masing-masing 

Sabtu, 27 Juli 2019

KEGIATAN KESEHATAN OLAH RAGA TERPADU GERMAS DAN PTM CERDIK DALAM RANGKAIAN ACARA PENCANANGAN HUT KEMERDEKAAN RI KE 74

Bapak Camat Randangan dan Ibu bersama Bapak Kapolsek
 
Kesehatan olahraga merupakan salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat termasuk anak sekolah melalui aktivitas fisik , latihan fisik atau olah raga dengan bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif tanpa meninggalkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, Yusni Pakaya SKM (PJ Kesehatan Olah Raga)  menjelaskan.
Di awali dengan bersepeda sehat dipinpin langsung Bapak dan Ibu camat Randangan diikuti PJ Kesehatan Olah Raga Yusni Pakaya, SKM


Pembinaan kebugaran jasmani siswa melalui upaya kesehatan sekolah yang dapat menggambarkan kondisi fisik seseorang untuk melakukan aktifitas sehari – hari.Tingkat kebugaran jasmani siswa merupakan bagian dari penjaringan dini kesehatan.
Yang menjadi sasaran dalam program kesehatan olahraga adalah Siswa SD Kelas 4, 5, 6 dan Klub – Klub olah raga yaitu antara lain : Klub senam lansia, klub anak sekolah, klub Calon Jemaah Haji, klub kelas ibu hamil, klub pekerja di tempat Kerja, klub olah raga lainnya.
Tujuan dari program ini adalah :
Meningkatkan pengetahuan, psikomotor, sikap, dan perilaku anggota klub untuk  kegiatan aktivitas fisik, latihan fisik dan olahraga sehingga menjadi budaya hidup sehari-hari serta meningkatkan kemandirian berperilaku hidup bersih dan sehat dalam melakukan olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur.
Kegiatan dalam  program kesehatan olah raga antara lain sebagai berikut :
a.    Pendataan klub olahraga
b.    Kunjungan ke sekolah dan klub olahraga
c.    Pemeriksaan kesehatan dan Penyuluhan olahraga
d.   Pengukuran tingkat kebugaran jasmani anak sekolah
e.    Konsultasi kesehatan olahraga
f.     Penanganan Cedera Olahraga Akut
g.    Pelayanan Kesehatan PadaEvent Olahraga
          Kegiatan ini merupakan cerminan hidup sehat ala GERMAS yang merupakan sebuah tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan bersama-sama dengan penuh kesadaran. 
 
Makan Buah dan Minum Obat Ramuan Tradisional yang berfungsi untuk menyehatkan tubuh
 
 
            Perilaku tersebut bertujuan meningkatkan kualitas hidup. ”GERMAS itu dapat dilakukan dengan cara melakukan aktivitas fisik, makan sayur dan buah, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, bersih lingkungan, menggunakan jamban, dan memeriksa kesehatan secara rutin,” jelas Mardiana SKM.
            Mardiana SKM, (promkes puskesmas)  juga menambahkan, pelaksanaan GERMAS sendiri harus dimulai dari lingkup kecil. Yakni keluarga. ”Karena keluarga merupakan lingkup terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian,” imbuhnya.
 
             Menurut ibu Anita Layuhibu, Amd Kep (PJ PTM) untuk mencegah hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya  upaya preventif dan promotif di lakukan dengan deteksi dini dan melakukan promosi kesehatan dengan mengajak masyarakat untuk "cerdik" yaitu menuju masa muda sehat dan hari tua sehat tanpa penyakit tidak menular.

Chek Up kesehatan oleh PJ PTM ibu Anita Layuhibu



    CERDIK :
  1.        Cek kesehatan secara rutin dan teratur
  2.        Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya
  3.        Rajin aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
  4.        Diet sehat dengan kalori seimbang berupa rendah lemak, garam, gula dan tinggi serat
  5.        Kendalikan stres

Sabtu, 17 November 2018

HKN KE 54 TINGKAT PUSKESMAS MOTOLOHU

PUSKESMAS MOTOLOHU melaksanakan kegiatan  dalam rangka memperingati  hari Kesehatan Nasional ke-54 tahun 2018, Jumat (16-11-2018)
Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Puskesmas Motolohu , sekitar pukul 09.10 WITA sampai dengan pukul 11.30 WITA. 



HKN adalah sebagai momentum yang baik untuk mengingatkan akan  derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Maka akan terwujud apabila semua komponen bangsa berperan serta dalam upaya kesehatan dalam dan peran pemerintah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan. Untuk memenuhi akses pelayanan kesehatan khususnya didaerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.


Dasar Pelaksanaan acara adalah panduan HKN ke 54  “Aku Cinta Sehat”, dengan subtema “Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita”
Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga, mengajak seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. 
Puskesmas  menghimbau masyarakat agar membiasakan diri mengonsumsi beragam sayur dan buah nusantara. Makan sayur dan buah merupakan salah satu upaya perilaku hidup sehat yang saat ini kita galakkan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). 
Masyarakat yang sehat merupakan modal ketangguhan suatu bangsa. Keterlibatan seluruh komponen bangsa, mencakup pemerintah, swasta, dan masyarakat dibutuhkan baik di pusat maupun daerah

"Kementerian Kesehatan pun  mendorong terlaksananya gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Dengan germas kita mengajak kerja sama lintas sektor, dan untuk program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan dapat membentuk warga indonesia yang kuat".

Pemotongan Tumpeng HKN Ke 54 Oleh Bapak Camat Randangan


Pada Perayaan kali ini  Puskesmas Motolohu  memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya program kesehatan baik untuk program maupun lintas sektor.
"Kita berikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya Kesehatan, baik itu sekolah , kepala desa, kader kesehatan dan pelaku mengorganisasi masyarakat dan lain-lain. Sehingga dimasa yang akan datang pembangunan kesehatan akan terus mengalami kemajuan.

Penghargaan kepada sekolah Yang Kantin sekolahnya Memenuhi Syarat Kesehatan

 
Penghargaan kepada Kader Kesehatan


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bapak Camat Randangan Hi. Zulkifli Umar, SPd. MH, Ketua TP-PKK Kecamatan ibu Brata Umar Bakari,  kacabdis kecamatan Randangan Bapak Faisal Jahya, SPd, Para Kepala Sekolah dan Perwakilan Sekolah, Kader Kesehatan, para Tokoh Agama dan tokoh Masyarakat Kecamatan Randangan. 
(report by, Husna Djaina SST).


Minggu, 21 Oktober 2018

SAHABAT YANG HAKIKI....

SAHABATKU....
TAU KAH KAU....
 
Persahabatan yang sedikit tetapi peduli akan Akhiratmu itu amat jauh lebih baik dibandingkan persahabatan yang banyak jumlahnya, tetapi tidak ada yang memedulikan Akhiratmu. Allah taala berfirman:
 
‎اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَئِذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ
 
“Teman-teman karib pada hari itu (Kiamat) nanti saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.” [QS. Az-Zukhruf 67]
 
Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada Hari Kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah, inilah yang kekal selamanya.” [Tafsir Ibnu Katsir]
 

 
Maka jika hubungan persahabatan yang tidak didasari oleh niat cinta karena Allah, di mana di dalamnya tidak ada saling menasihati karena Allah, tidak ada saling mengajak hijrah kembali di jalan Allah, maka kelak pada Hari Kiamat nanti, hal itu hanya akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan.
Karena yang hanya akan kekal sampai Hari Kiamat kelak adalah persahabatan, yang di mana isinya saling menasihati, saling mengingatkan dalam ketakwaan, dan saling mengajak kembali ke jalan Allah. Dan itulah persahabatan yang tidak pernah akan ada kerugian di dalamnya.
 
 
Imam Syafi’i berkata:
“Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam ketaatan kepada Allah), maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari ‘teman baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah.”
 
Semoga Allah senantiasa membimbing kita bersahabat karena-Nya.

Minggu, 23 September 2018

Pengenalan APAR dan Cara Penggunaannya



Pengenalan APAR dan Cara Penggunaannya.

Setelah mengikuti materi training ini diharapkan  Seluruh STAF Puskesmas Motolohu dapat memahami dan mampu melaksanakan tugas-tugas: Mengetahui kondisi dan tindakan untuk pencegahan kebakaran di area kerja masing-masing; Mengetahui kondisi sarana proteksi kebakaran di area kerjanya; Mampu memadamkan kebakaran tingkat awal; Mampu mengamankan lokasi kebakaran. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya. 

Berikut tempat yang direkomendasikan untuk diletakkannya APAR :

APAR Diletakkan dekat pintu keluar


  1. Diletakkan pada jalur jalan keluar.
  2. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas.
  3. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
  4. Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan) dari lantai = 120 cm
  5. Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkannya APAR adalah pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang (koridor) atau dekat pintu tangga.
Proses terjadinya api/kebakaran diakibatkan oleh bersatunya tiga unsur :
  1. Bahan bakar
    Benda yang mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
  1. Oksigen (O2)
    Tersedia di udara
  1. Sumber Panas
    Seperti energi elektron (listrik statis ataupun dinamis), sinar matahari, reaksi kimia, dan perubahan kimia.
Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya oksigen dalam kebakaran tersebut.


BAHAN KANDUNGAN APAR
Selain dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya, APAR dapat pula dibedakan berdasarkan bahan pemadam (racun api) di dalamnya. APAR mengandung tiga jenis bahan, yaitu :
  1. Halon
    Adalah APAR yang diisi dengan gas carbon monoksida (CO) yang dapat mematikan api dengan mengeluarkan cairan yang dingin. Pengguna APAR dilarang memegang Nozle saat melakukan pemadaman untuk menghindari tangan menjadi kaku karena mengalami kebekuan yang berakibat fatal saat melakukan pemadaman.
  2. Powder
    Adalah APAR yang menggunakan bahan dari tepung atau bubuk. Pengguna APAR jenis ini sebaiknya menggunakan masker sebab partikel tepung atau bubuk dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan, yang bila dalam jumlah besar dapat menyebabkan pingsan.
  3. Foam
    Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari campuran air dan sabun dengan komposisi standar.

KELAS/JENIS KEBAKARAN

Di Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
  1. Kelas A
    Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan APAR tepung kimia kering.
  2. Kelas B
    Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: pasir, APAR tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat daripada berat jenis bahan di atas, sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
  3. Kelas C
    Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
  4. Kelas D
    Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat khusus.
    CARA PENGGUNAAN APAR
    Pelatihan Penggunaan APAR Oleh SATGAS Kebakaran Di Puskesmas Motolohu

    1. Pastikan APAR berisi dan dapat digunakan (lihat indikator).
    2. Tarik Pin atau Pengunci APAR.
    3. Sebelum masuk ke lokasi kebakaran, tes terlebih dahulu dengan menekan sedikit pompanya.
    4. Berdirilah sesuai arah mata angin untuk menghindari panasnya api.
    5. Pegang selang APAR, jangan nozlenya, tekan tuas, sapukan ke api kiri dan kanan secara berulang hingga api mati.

Foto Bersama dengan Para Pelatih Penggunaan APAR
Semoga Bermanfaat dan sebagai revieu kembali atas kegiatan pelatihan penggunaan APAR di Puskesmas Motolohu. By. Husna N. Djaina, SST