Ketika
anak mencapai tahapan usia TK ( 3-6 tahun), terdapat ciri yang sangat berbeda
dengan usia bayi.. perbedaanya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat
dan panjang badan serta ketrampilan yang dimiliki. Kalau kita perhatikan, pada
anak usia TK telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga memungkinkan
mereka melakukan berbagai jenis ketrampilan. Dengan bertambahnya usia
perbandingan antara bagian tubuh berubah. Selain itu, letak gravitasi maikn
berada bagian bawah tubuh sehingga keseimbangan ada pada tungkai bagian bawah.
Gambar. 1. Deteksi tumbuh kembang di Paud Generasi Bangsa Desa Ayula |
Karena
gerakan anak usia TK lebih terkendali dan terorganisasi dengan pola-pola
seperti menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjungkai dengan
santai serta mampu melangkah dengan menggerakkan tungkai dan kaki. Pola-pola
tersebut memungkinkan anak untuk memberikan respon dalam berbagai situasi yang
mereka hadapi. Pada masa ini ketrampilan motorik kasar dan halus sangat pesat
perkembangannya. Karena pada umumnya anak usia TK sangat aktif. Mereka memiliki
penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan
sendiri. Karena otot-otot besar lebih berkembang dari pada kontrol terhadap
tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan kegiatan yang rumit.
Karena masa kecil sering disebut sebagai saat ideal untuk mempelajari
ketrampilan motorik dengan alasan :
1. tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh
orang dewasa sehingga anak lebih mudah menguasai ketrampilan motorik.
2. Anak belum banyak memiliki keterampilan
yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya, sehingga
anak akan mempelajari keterampilan baru dengan lebih mudah.
3. Secara keseluruhan anak lebih berani
mencoba pada saat kecil ketimbang setelah besar. Oleh karena itu mereka berani
mencoba sesuatu yang baru, sehingga menimbulkan motivasi yang diperlukan untuk
belajar.
4. Anak –anak menyukai pengulangan, sehingga
mereka bersedia mengulangi tindakan hingga otot terlatih untuk melakukannya
secara efektif.
5. Anak memiliki waktu yang lebih banyak
untuk mempelajari keterampilan motorik.
Hal-Hal yang memperlambat perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Perkembangan
motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab
gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit
neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan
perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau
hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat
menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti
muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun,
tidak selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit
tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi
keterlambatan dalam perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan
untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat
mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik. Berikut beberapa
gangguan perkembangan motorik yang nampak pada anak usia dini:
- Berat badan yang tidak normal dalam perkembangan koordinasi motorik, yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, gangguan neurologisyang didapat maupun konginental (Development Coordination Disorder).
- Gangguan ini bisa bersamaan dengan kesulitan bicara
- Saat bayi anak tidak bisa merangkak, kalau merangkak seperti merayap
- Bila duduk posisi kaki seperti huruf “ w”
- Anak tampak aneh dalam berjalan, sering jatuh, tersandung dan menabrak
- Lambat belajar berlari, melompat dan naik turun tangga
- Kesulitan mengikat sepatu
- Kesulitan memasang dan melepaskan kancing, melempar dan menangkap bola
- Anak tampak lamban dalam gerak halus & kasar
- Benda yang dipegang sering jatuh
- Tidak pandai menggambar, tulisannya sangat jelek
- Sulit mengerjakan permainan jigsaw, menggunakan permainan yang konstruksional
- Sering disebut juga : the clumsy child syndrome
- Sering dijumpai kesulitan bersekolah,
- Pada beberapa kasus bersamaan dengan gangguan perkembangan emosional dan perilaku.
- Pada beberapa kasus , dijumpai adanya riwayat komplikasi perinatal misalnya berat badan lahir rendah.
Deteksi Dini Tumbuh Kembang di TK Seroja Desa Huyula |
Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak,
orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan
agar semua aspek tersebut berkembang secara seimbang. (Husna Djaina, SST ;2015)