Kamis, 19 Februari 2015

REKREASI BERSAMA KEPALA PUSKESMAS BARU, KTU BARU DAN STAF PUSKESMAS MOTOLOHU


Rekreasi dalam bahasa Arab disebut (siyahah)  yaitu bepergian ke suatu tempat untuk suatu tujuan, bukan untuk berpindah tempat dan bukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Rekreasi dengan tujuan bersantai, bersenang­-senang, menikmati indahnya alam, mengetahui tempat-tempat bersejarah dan lain sebagainya adalah dibolehkan asal tidak terdapat kemungkaran(Qs. Muhammad : 10, al-Ankabut  :20, al-Mulk :15, dan an-Nur :122) 

Rekreasi Keluarga Besar Puskesmas Motolohu di Water Park Bolihutuo Kabupaten Boalemo

         Sebenarnya masa liburan merupakan nikmat waktu luang. Setiap muslim harus menyadari hal ini, sehingga waktu liburan harus digunakan sebaik mungkin. Rasulullah saw telah memperingatkan, betapa banyak manusia yang terlalaikan dari nikmat waktu luang ini, dan hanya menuai kerugian belaka. Beliau bersabda,: “Ada dua nikmat yang kebanyakan orang tertipu darinya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari).
        Oleh karena itu setiap muslim sebaiknya memanfaatkan waktu liburan dengan  hal-hal yang bisa membawa manfaat, berkah dan bisa memberikan maslahah di dunia dan di akhirat. Rasulullah saw sendiri sebenarnya telah mencontohkan bagaimana sebaiknya umat muslim melakukan libur untuk menyegarkan tubuh dan pikiran, Liburan rutin yang dianjurkan adalah yang menyejukkan dan menguatkan jiwa. 


selfie lagi kitee with kru keperawatan


selfie lagi kitee......


selfiee trus ,,,,,,,,


with KTU baru ibu Yayun Gunibala, Amd Keb,, wisata di Water Park Bolihuto
 
      Nah jika esensi tujuan akhir dari rekreasi, tamasya dan berlibur adalah mendapat dan mengembalikan kebahagiaan, maka persoalannya bukan lagi suasana, keadaan dan tempat berlibur itu, bukan lagi kemana dan dimana berliburnya, melainkan bersama siapa kita saat itu. Anda berada di gubuk reot di tengah hutan tetapi bersama orang yang anda cintai, maka akan terasa sorga. Jadi kebahagiaan anda sejatinya tidak ditentukan oleh suasana dan tempat, melainkan ditentukan oleh siapa yang bersama anda. Itulah sebabnya Rabiah al-Adawiyah berucap, saya tidak peduli apakah saya di sorga atau di neraka, yang penting cinta Allah selalu bersama dan menyertai saya # (Husna Djaina, SST; 2015)