Senin, 17 September 2018

MASIH ADA YANG BERTANYA TENTANG RUBELLA

Tulisan ini saya copas dari status FBnya Dokter Piprim

Ada lagi yang bertanya kenapa sih program imunisasi MR harus berhasil dan cakupan imunisasi MR harus tinggi > 90% agar virus Rubella hilang di Indonesia?

Gini penjelasannya..

Kita kan ingin mencegah lahirnya bayi-bayi cacat berat karena Sindrom Rubella Kongenital. Bayi itu lahir cacat karena si ibu ketularan virus Rubella saat dia hamil muda. Pada penelitian didapatkan data bahwa virus Rubella ini hidup subur dan berkembang biak di kelompok anak usia 9 bulan sampai 15 tahun.

Karena virus Rubella ini hanya hidup dan berkembang biak pada manusia.. maka cara pemberantasannya amat memungkinkan yaitu dengan cara semua anak kelompok itu (usia 9 bulan - 15 tahun) dibikin kebal terhadap Rubella. Jika ngga bisa semua ya setidaknya 90% mesti kebal. Lihat gambar ini ya.. jika semua orang kebal maka virus Rubella akan musnah karena ngga ada tempat untuk berbiak. Sayangnya masih ada sekelompok anak yang ngga boleh vaksinasi MR yaitu anak-anak penderita kanker, AIDS, dan kondisi kekebalan tubuh yg menurun. Lalu bagaimana melindungi anak-anak ini? Caranya dengan menjadikan lingkungan sekitar kebal terhadap Rubella. Ini bisa terjadi kalo cakupan imunisasi tinggi.

Jadi mesti kompak nih. Kalo pada galau dan cakupan imunisasi rendah maka program imunisasi MR ini akan gagal. Sudah biayanya mahal karena beli vaksin untuk seluruh anak usia itu di Indonesia, tapi virus Rubella masih akan bergentayangan di sekitar kita dan akan menulari ibu hamil muda lalu masih akan lahir bayi-bayi cacat selanjutnya, na'udzubillah min dzalik.

Biaya pengobatan bayi cacat berat karena Sindrom Rubella Kongenital amat mahal bisa berkisar 700-800 juta per anak. Kalo di Indonesia diperkirakan ada 10.000 bayi seperti ini tiap tahun maka biaya pengobatan sekitar 7 triliun rupiah. Sementara anak ini tetap akan terlambat perkembangannya karena otaknya yg mengecil. Biaya ini jauh lebih mahal dibandingkan biaya pengobatan kanker sebesar 1.6 triliun rupiah per tahun.

Jadi... Ayo dukung Imunisasi MR ini ya... Cobalah berpikir luas dan mencintai negeri ini dengan tulus. Semoga partisipasi kita dalam mencegah lahirnya bayi-bayi cacat itu dicatat sebagai ibadah kita di sisi Allah SWT.

Abaikan hasutan kaum antivaks yang amat egois dan ngga ada rasa kasih sayang dalam hatinya melihat lahirnya bayi-bayi cacat berat karena Sindrom Rubella Kongenital...

Salam takzim...

Piprim Basarah Yanuarso




Keterangan gambar:

*yang biru: anak sehat tapi belum diimunisasi
*yang merah: anak sakit dan bisa menyebarkan virus
*yang kuning anak sehat dan kebal setelah

imunisasi