Tema HKN ke-53 tahun ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang menekankan pada pentingnya peran
keluarga dalam pembangunan kesehatan. Lingkungan keluarga memberikan
dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup
yang sehat. karena itu, upaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih
dan sehat pada masyarakat adalah dimulai dari lingkungan keluarga.
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti pembangunan
kesehatan sesuai dengan UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009. Guna mendukung
program tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan Permenkes Nomor 39 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada dasarnya
merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik upaya
kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM)
secara berkesinambungan yang berfokus pada data dan informasi dari
profil kesehatan keluarga.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Sebuah kenyataan
bahwa kesehatan merupakan hal yang utama dan mendasar, dan keberhasilan
program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan dukungan
lintas sektor terkait, maka terbitlah Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang
GERMAS pada 27 Februari 2017. Selain untuk menurunkan penyakit, Germas
yang diprakarsai oleh Presiden RI ini bertujuan pula untuk menghindarkan
terjadinya penurunan produktivitas penduduk sekaligus menurunkan beban
pembiayaan pelayanan kesehatan.
Melalui GERMAS, diharapkan agar
kerjasama antar sektor dan lintas program menjadi katalisator bagi
masyarakat untuk mampu berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat
membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul sehingga menjadi
pondasi bangsa Indonesia yang kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari,
menerapkan pola hidup yang sehat merupakan salah satu wujud dari
revolusi mental. Melalui Germas, pemerintah khususnya Kemenkes mengajak
masyarakat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Menjadi
mau melakukan langkah kecil perubahan pola hidup ke arah yang lebih
sehat.
Germas mengangkat beberapa aktifitas, antara lain:
Melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok,
tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin,
membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Pada tahap awal
implementasinya, Germas secara nasional baru berfokus pada tiga kegiatan
sederhana, yakni melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari,
mengonsumsi buah dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secara rutin
minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Tiga
kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, serta
dapat dilakukan mulai saat ini juga dan tidak membutuhkan biaya yang
besar.
Pada puncak peringatan HKN ke-53, yang diselenggarakan di Aula Bumi Panua dua Pohuwato, Bupati Pohuwato Bapak Syarif Mbuinga yang didampingi Bapak Wakil Bupati menegaskan bahwa peningkatan kinerja puskesmas dianggap berhasil jika dapat mengentaskan BABS serta aksesnya ditandai dengan kepemilikan jamban mencapai 75%.
|
Sambutan Bupati Pohuwato "bapak Syarif Mbuinga" |
|
Didampingi Ibu Bupati "Ibu Jeanette Kilapong" dalam acara pemotongan tumpeng |
|
|
Masih dengan sambutan bupati pohuwato, beliau menegaskan Akselerasi pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan dengan
kerja sama berbagai elemen penting seperti pemerintah, kepala daerah,
dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan.
|
Dr Valencia Asri Unu mendapatkan predikat teladan dokter puskesmas |
|
Foto bersama Bupati Pohuwato dan Wakil Bupati dengan Para Nakes Teladan Tahun 2017 |
|
Selamat buat para nakes teladan |
Berbagai lomba yang diselenggarakan oleh panitia, Puskesmas Motolohu meraih 2 piala di kegiatan olahraga yaitu : Olahraga Takraw Juara I dan Olahraga Badminton Juara II. Untuk kategori Puskesmas Terbersih meraih peringkat ke 3, serta teladan puskesmas kategori dokter.