Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti pembangunan kesehatan sesuai dengan UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009. Guna mendukung program tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan yang berfokus pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Sebuah kenyataan bahwa kesehatan merupakan hal yang utama dan mendasar, dan keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan dukungan lintas sektor terkait, maka terbitlah Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang GERMAS pada 27 Februari 2017. Selain untuk menurunkan penyakit, Germas yang diprakarsai oleh Presiden RI ini bertujuan pula untuk menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk sekaligus menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.
Melalui GERMAS, diharapkan agar kerjasama antar sektor dan lintas program menjadi katalisator bagi masyarakat untuk mampu berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul sehingga menjadi pondasi bangsa Indonesia yang kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan pola hidup yang sehat merupakan salah satu wujud dari revolusi mental. Melalui Germas, pemerintah khususnya Kemenkes mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Menjadi mau melakukan langkah kecil perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat.
Germas mengangkat beberapa aktifitas, antara lain: Melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Pada tahap awal implementasinya, Germas secara nasional baru berfokus pada tiga kegiatan sederhana, yakni melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, serta dapat dilakukan mulai saat ini juga dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
Pada puncak peringatan HKN ke-53, yang diselenggarakan di Aula Bumi Panua dua Pohuwato, Bupati Pohuwato Bapak Syarif Mbuinga yang didampingi Bapak Wakil Bupati menegaskan bahwa peningkatan kinerja puskesmas dianggap berhasil jika dapat mengentaskan BABS serta aksesnya ditandai dengan kepemilikan jamban mencapai 75%.
Sambutan Bupati Pohuwato "bapak Syarif Mbuinga" |
Didampingi Ibu Bupati "Ibu Jeanette Kilapong" dalam acara pemotongan tumpeng |
Dr Valencia Asri Unu mendapatkan predikat teladan dokter puskesmas |
Foto bersama Bupati Pohuwato dan Wakil Bupati dengan Para Nakes Teladan Tahun 2017 |
Selamat buat para nakes teladan |
Berbagai lomba yang diselenggarakan oleh panitia, Puskesmas Motolohu meraih 2 piala di kegiatan olahraga yaitu : Olahraga Takraw Juara I dan Olahraga Badminton Juara II. Untuk kategori Puskesmas Terbersih meraih peringkat ke 3, serta teladan puskesmas kategori dokter.