Rabu, 11 Oktober 2017

Kegiatan PIS-PK Di Puskesmas Motolohu

          Program PIS-PK dilaksanakan Merujuk pada Undang-undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Permenkes No.39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Program Indonesia Sehat dengan pendeketan Keluarga, Permenkes No.43 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan dan Permenkes No.44 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas

            Indikator Keluarga Sehat Meliputi Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak meliputi Keluarga Mengikuti KB, Ibu bersalin di faskes, Bayi Mendapatkan Imunisasi, Bayi diberi ASI Exlusif enam bulan dan Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan. Program Pengendalian Penyakit Menular dan tidak menular antara lain Penderita TB paru berobat sesuai standar, Penderita Hipertensi berobat teratur dan gangguan Jiwa berat yang siobati atau tidak ditelantarkan. Program Perilaku dan Kesehatan Lingkungan antara lain tidak ada anggota keluarga yang merokok, keluarga memiliki air bersih, keluarga memiliki jamban sehat dan Keluarga menjadi anggota JKN/tidak.
     
       Puskesmas Motolohu adalah satu-satunya  puskesmas lokus IKS  di Daerah Kabupaten Pohuwato yang sudah melaksanakan PIS PK . Dari persiapan pelaksanaan pendataan, Puskesmas Motolohu  sudah  memilki sumber daya antara lain 5 orang petugas terlatih keluarga sehat, dokumen terkait pelaksanaan PIS PK yakni PROKESGA (Profil Kesehatan Keluarga) dan PINKESGA (Paket Informasi Keluarga Sehat), jadwal dan petugas pelaksana dan rencana alokasi pembiayaan. 

Tim PIS PK diterima di Desa Sidorukun

Tim PIS-PK di desa Motsel di terima kepala Desa Bapak Sirwan Mohi SAP, didampingi ibu ketua TP-PKK desa dan Bapak Camat Randangan Bapak Hi Zulkifli Umar SPd MH yang dalam sambutannya memberikan apresiasi dan spirit dengan harapan beliau kecamatan randangan dalam indeks IKS strata SEHAT"

Di Desa Imbodu penempelan stiker diawali oleh kepala Desa Imbodu Bapak Hamid Datau

Bapak Camat Randangan didampingi Kades Motsel ikut menempelkan stiker pertanda rumah yang dikunjungi sudah di IKS

Bapak Camat Randangan Hi Zulkifli Umar SPd, MH
Tim IKS Puskesmas Motolohu di Desa Imbodu
 
Memberikan Intervensi langsung berupa edukasi ketika ada masalah yang ditemukan
 
Untuk pelaksanaan, Puskesmas Motolohu telah melaksanakan beberapa kali sosialisasi internal puskesmas dan sosialisasi eksternal lintas sektor. Pendataan dan intervensi sudah dilaksanakan di 7 Desa yaitu Desa Sidorukun, Desa Pelambane, Desa Banuroja, Desa Motolohu Selatan, Desa Manunggal Karya, Desa Imbodu dan Desa Omayuwa. 


Pelaksanaan PIS PK di Puskesmas Motolohu didukung pembiayaan dari dana Bantuan Operasional Kesehataan (BOK) baik yang ada di puskesmas maupun yang ada di Kabupaten Pohuwato. Dana BOK diarahkan untuk meningkatkan kinerja puskesmas dalam upaya kesehatan promotif dan preventif dalam mendukung pelayanan kesehatan di luar gedung dengan didukung manajemen puskesmas yang baik untuk terwujudnya keluarga dan masyarakat yang sehat. (by Una)

Rabu, 28 September 2016

DASHYATNYA KEBERSAMAAN...

Meski tak bisa dipungkiri, manusia juga dapat dipandang sebagai makhluk individu yang mempunyai hak dan kewajibannya secara pribadi. Mereka memiliki pemikiran dan pilihan yang diperlukannya dalam mengambil tindakan yang akhirnya akan dipertanggungjawabkannya sendiri. Manusia yang bersikap individual cenderung akan mengedepankan egoisme dalam dirinya ; mengutamakan kepentingan pribadi serta mengenyampingkan tujuan bersama. 


"Semoga Kebersamaan Kita Selalu Terjaga"


          Sikap egois serupa itu tanpa disadari, sehari-hari kerap kita temukan di depan mata kepala sendiri. Misal, seorang yang mencampakkan sampah sembarangan. Ia tidak peduli, apakah sampahnya akan membuat risih orang lain atau tidak. Aksi kebut-kebutan di jalan, meski memakai motor sendiri juga contoh lainnya. Pengebut ini tidak memikirkan bahwa aksinya dapat saja mencederai orang lain atau mencelakai dirinya sendiri sehingga membuat susah orang tuanya. Sikap-sikap mau menang sendiri, bersikap seenak perutnya saja, dan tidak menghargai peran orang lain inilah yang hendaknya disingkirkan jauh-jauh dari dalam diri kita yang hidup dalam alam bermasyarakat.

          Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 13,  “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

          Di sini tampak, bahwa Allah SWT yang Maha Mengenal menghendaki manusia saling kenal-mengenal yang hakikatnya merupakan benih dari kasih sayang. Tak kenal maka tak sayang, demikian sebuah peribahasa. Dengan munculnya rasa sayang maka akan tumbuh kepedulian, perasaan berkorban, saling menghargai kemudian sifat-sifat mementingkan diri sendiri pun akan musnah.

BAHAYA MEROKOK

Pasti semua sudah tidak asing lagi dengan peringatan ‘dilarang merokok’. Dua kata tersebut bisa dengan mudah kita temui di berbagai tempat, bahkan bungkus rokoknya sekalipun. Sepertinya tidak mengherankan bila mengingat dampak-dampak negatif yang ditimbulkan akibat merokok pada tubuh kamu.

Salah satu konsekuensi utama yang bisa kamu dapatkan dari rokok adalah menderita penyakit jantung. Diperkirakan, sekitar 20 % lebih kematian akibat jantung terkait langsung dengan kebiasaan merokok. Kenapa sih merokok itu cukup berbahaya? Apa saja efek negatif lainnya yang ditimbulkan dari rokok?

Tidak bermaksud menakut-nakuti, kali ini saya akan share beberapa bahaya akibat merokok yang wajib kamu ketahui, khususnya bagi kamu yang termasuk para perokok aktif. Apa sajakah bahaya rokok itu?

1. Otak

Beberapa penelitian membuktikan, merokok dapat meningkatkan resiko terkena stroke sebesar 50 persen. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.

Selain itu merokok juga bisa meningkatkan risiko aneurisma otak. Aneurisma sendiri adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah.

Lebih parahnya lagi, sewaktu-waktu bisa pecah dan menimbulkan pendarahan otak. Oleh sebab itu, lebih baik waspadalah!

2. Mulut dan tenggorokan

Semua tentu sudah tau akibat merokok pada bagian mulut. Yup benar sekali, rokok dapat menimbulkan gigi bernoda dan bau mulut tak sedap. Namun tidak hanya itu saja, ternyata merokok juga bisa memicu penyakit gusi dan kerusakan indera perasa.

Masalah yang lebih serius lagi pada mulut dan tenggorokan adalah munculnya kanker lidah, kanker tenggorokan, bibir, dan kanker pita suara. Biasanya kondisi semacam itu sudah ditampilkan pada gambar bungkus rokok, coba deh kamu perhatikan.

3. Paru-paru

Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia yang ada pada rokok sangat berpotensi merusak sel-sel pada paru yang nantinya bisa membentuk sel kanker.

Tidak cukup sampai disitu saja, terlepas dari kanker paru kamu juga akan lebih berisiko mengalami bronkitis, pneumonia, dan emfisema.

4. Lambung

Efek negatif dari merokok juga terasa hingga ke bagian lambung. Merokok pada dasarnya dapat melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan kamu. Hal tersebut memungkinkan asam lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan.

Kondisi tersebut dinamakan dengan penyakit asam lambung. Apabila dibiarkan terus menerus dalam jangka panjang, maka kamu akan berisiko mengalami ulkus atau tukak, dan bahkan kanker lambung yang mematikan.

5. Tulang

Bahaya merokok selanjutnya adalah pada bagian tulang. Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan kerja sel-sel kontruksi. Maka dari itu, seorang perokok aktif akan lebih berisiko terkena tulang rapuh atau osteoporosis.

Bahkan lebih parahnya lagi, racun pada rokok juga berpotensi keseimbangan hormon-hormon yang bertugas menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen misalnya.

6. Kulit

Apakah kamu ingin tampil mempesona dan awet muda? Berhentilah merokok saat ini juga. Perokok aktif akan terlihat lebih tua dari pada mereka yang tidak merokok. Hal ini dapat terjadi karena asap rokok menghambat asupan oksigen ke dalam kulit.

Selain itu, merokok juga bisa memicu munculnya tanda penuaan dini seperti kerutan sekitar mata, munculnya flek hitam, dan bahkan beberapa penelitian membuktikan asap rokok bisa memicu kemunculan selulit.

7. Organ reproduksi

Merokok bisa menggangu sistem reproduksi dan kesuburan kamu. Pada pria, merokok bisa memicu impotensi, mengurangi reproduksi sperma, dan bahkan memicu kanker testis.
Sedangkan pada wanita merokok dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan alias mandul. Selain itu risiko terkena kanker serviks pun akan lebih tinggi, sebab rokok dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi human papillomavirus (HPV).
8. Meningkatkan stres
Selain mengakibatkan penyakit fisik, perokok juga akan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin kamu berfikir merokok dapat membuat pikiran menjadi rileks. Kamu menganggap kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran, padahal itu salah.

Yang membuat perokok cemas dan gelisah adalah gejala putus obat dari nikotin. Dengan merokok, kecanduan merokok terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok akan merasa rokok dapat menurunkan stres yang dia alami sebelumnya.

9. Hidup menjadi kurang bahagia
Memang tidak semua perokok akan meniggal karena penyakit jantung, stroke, ataupun paru-paru, namun kebiasaan merokok bisa sangat mengganggu dan mengurangi kualitas hidupmu sehari-hari.

Efek rokok yang bisa kamu rasakan sehari-hari antara lain seperti sesak napas, batuk-batuk, lebih mudah lelah, lebih rentan kena infeksi, dan mengalami gangguan susah tidur yang biasanya ditandai dengan sulit bernapas pada malam hari kemudian lelah berlebihan pada pagi harinya.

10. Merusak mata

Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh 'Archives of Ophthalmology', orang yang merokok akan berisiko empat kali lipat dalam mengalami degenerasi makula. Hal ini tidak hanya menyebabkan rusaknya retina saja, tapi efek yang lebih parah bisa memicu munculnya katarak dan bahkan kebutaan permanen.

11. Meningkatkan risiko diabetes

Dikutip dari Cleveland Clinic, merokok dapat mengakibatkan seseorang 30-40 persen lebih berisiko terkena diabetes melitus tipe 2 dari pada yang non perokok.

Kandungan bahan kimia dalam rokok mengakibatkan tubuh tidak mampu memecah gula menjadi energi, sehingga meningkatkan risiko penyakit kencing manis (diabetes melitus).

Untuk mengetahui apakah kamu sudah terkena diabetes atau belum silahkan baca gejala diabetes melitus yang sudah saya sampaikan sebelumnya.


Mungkin beberapa dari kita sudah sering mendengar tentang bahaya merokok bagi kesehatan tubuh, namun tidak menghentikan kebiasaan buruk tersebut karena merasa kesehatan tubuh saat ini masih baik-baik saja.

Perlu diingat, merokok sama saja menabung racun dalam tubuh sendiri yang sedikit demi sedikit dapat menumpuk jika dilakukan secara terus menerus. Dengan demikian, risiko menderita penyakit berbahaya pun akan lebih tinggi ketika memasuki masa tua.

Tidak hanya kamu sendiri, bahkan orang-orang yang ada disekelilingmu pun juga akan merasakan efek negatifnya. Baca cara berhenti merokok yang terbukti berhasil agar kamu tidak kecewa suatu saat nanti.

Selasa, 03 Mei 2016

STBM ,,, MARI kita mulai dari lingkungan sendiri...

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM menjadi acuan nasional untuk program sanitasi berbasis masyarakat sejak lahirnya Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis masyarakat.

STBM memiliki 6 (enam) strategi nasional, yaitu:

1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment)
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation)
3. Peningkatan penyediaan sanitasi (supply improvement)
4. Pengelolaan pengetahuan (knowledge management)
5. Pembiayaan
6. Pemantauan dan evaluasi

Keunggulan program :
  1. Satu-satunya program yang mengusung non subsidi untuk pembangunan sarana jamban tingkat rumah tangga.
  2. Sampai saat ini masih menjadi program sanitasi yang terbukti paling cepat meningkatkan akses sanitasi dan perubahan perilaku higiene di Indonesia.
  3. STBM adalah satu-satunya program sanitasi yang menyasar langsung ke tingkat rumah tangga.
  4. STBM berfokus pada perubahan perilaku, bukan pembangunan sarana.
Sanitarian Indrawaty, SKM memberikan sosialisasi tentang STBM

Peserta Sosialsasi STBM menerima materi dari ibu Husna N. Djaina, SST

Puskesmas Motolohu sejak tahun 2015 mulai mensosialisasikan program STBM kemasyarakat dengan kegiatan Sosialisasi yang Insya Allah akan sampai pada pemicuan STBM dipertengahan Tahun 2016.

Selasa, 01 Maret 2016

Kegiatan Khitanan Massal oleh Pemda Pohuwato Di Kecamatan Randangan Serangkaian Acara Adat Mopotilolo

Program Khitanan massal adalah program layanan kesehatan yang dilaksanakan secara cuma-cuma bagi masyarakat fakir miskin yang membutuhkan. Kegiatan yang dilakukan berupa proses pelaksanaan khitan, pembagian bingkisan pada anak-anak, dan proses kontrol pasca khitan. Dengan terlaksananya kegiatan tersebut masyarakat duafa dapat terbantu untuk mendapatkan fasilitas yang layak terutama dalam hal khitan.








KEGIATAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran jumlah sel serta jaringan interseluler, ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan dan dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan Bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi/Rangsangan adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi/rangsangan rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Deteksi Dini penyimpangan tumbuh kembang artinya mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita.



Balita sehat memiliki tanda-tanda sebagai berikut : berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau di Kartu Menuju Sehat (KMS) atau naik ke pita warna di atasnya, anak bertambah tinggi, kemampuannya bertambah sesuai umur, jarang sakit serta ceria, aktif dan lincah. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dilakukan dengan cara :
1. Menimbang berat badannya tiap bulan di Posyandu, fasilitas pelayanan kesehatan lain, atau Pos Pelayanan Anak Usia Dini (PAUD).
2. Merangsang perkembangan abak sesuai umurnya dengan melakukan stimulasi.
3. Mengajak anak bermain dan bercakap-cakap.
4. Membawa anak ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK).
a. Umur 0-1 tahun : 4 kali dalam setahun
b. Umur 1-6 tahun : 2 kali tiap tahun (setiap 6 bulan)
5. Meminta kader mencatat pertumbuhan dan perkembangan di KMS.
Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan balita dengan suntikan atau tetesan untuk mencegah agar anak tidak sakit atau walaupun sakit tidak menjadi parah. BAlita harus diimunisasi agar kebal terhadap penyakit. Bila tidak diimunisasi tubuh mudah terserang penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi melindungi dari penyakit, mencegah kecacatan dan kematian.
Pemberian Vitamin A adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. BBLR bisa terjadi pada bayi kurang bulan atau cukup bulan. Penyebab dari BBLR ini adalah ibu hamil yang kurang gizi, kurang darah (anemia), muntah berlebihan, berumur kurang dari 20 tahun dan atau lebih dari 35 tahun, jarak kelahiran kurang dari 2 tahun, merokok dan minum alcohol, memiliki tekanan darah tinggi, menderita penyakit kronis, mengalami perdarahan selama kehamilan, mengalami infeksi, hamil kembar dan pernah melahirkan bayi kurang bulan sebelumnya.

Deteksi dini gangguan tumbuh kembang penting karena pada tiga tahun pertama dari kehidupan anak merupakan periode tumbuh kembang yang amat cepat (periode emas/ critical period / window of opportunity).
Jika terjadi gangguan pada tumbuh kembang pada masa ini, maka gangguan tersebut akan menetap, sehingga amat penting mengenal gejala gangguan perkembangan selama periode ini (deteksi dini) dan menanganinya secara terpadu dan profesional sehingga diharapkan dapat dicapai hasil yang maksimal. Perlu diketahui bahwa gangguan perkembangan yang diintervensi secara dini (lebih cepat) akan memberikan hasil yang lebih baik, deteksi dini menjadi penentu keberhasilan intervensi.
Di Indonesia, jumlah balita 10 % dari jumlah penduduk, di mana prevalensi (rata-rata) gangguan perkembangan bervariasi 12.8% s/d 16% sehingga dianjurkan melakukan observasi/skrining tumbuh kembang pada setiap anak.
Gangguan perkembangan yang banyak dikeluhkan orangtua: 
- keterlambatan bicara, gangguan irama dan artikulasi bahasa
- kesulitan mengunyah dan menelan
- kesulitan pemusatan perhatian dan belajar
- hiperaktif
- gangguan pendengaran atau penglihatan
- gangguan koordinasi dan keseimbangan gerak
- gangguan emosi
-cerebral palsi, autis, down syndrome, dan gangguan perkembangan lainnya.

Senin, 29 Februari 2016

MARI KITA SUKSESKAN PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN ) POLIO TAHUN 2016 MENUJU ERADIKASI POLIO DUNIA





Tak terasa Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang merupakan Imunisasi Polio  itu akan segera bergulir, tepatnya pada 8 Maret mendatang merupakan hari pertama PIN itu berlangsung. "Rencananya di Kecamatan Randangan akan dibuka langsung oleh Bapak Camat Randangan Hi. Zulkifli Umar, SPd. MH,  bersama Ibu Camat Ny. Brata Umar Bakari yang akan melaksanakan penetesan pertama pada bayi untuk Wilayah Puskesmas Motolohu, Terang Kepala Puskesmas Motolohu Ibu Triwijayati Djuari, SKM.

 
Mengingat pentingnya program itu untuk anak bangsa agar terbebas penyakit polio, lanjutnya, maka dari itu para orangtua agar senantiasa membawa anak balitanya ke Posyandu terdekat. “Ini program yang wajib diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, tentunya yang memiliki bayi 0 sampai 59 bulan atau lima tahun harus dimunisasi bebas Polio. Kalaupun tidak mengikutinya, petugas Posyandu akan mendatangi ke rumah warga yang tidak hadir” tegasnya.



"Mari kita sukseskan program Indonesia bebas Polio ini, dengan turut serta membawa anak balitanya, semoga pada acaranya berjalan lancar" pungkasnya. Jalipata waaa....... (by. Husna N. Djaina, SST)