Sabtu, 17 November 2018

HKN KE 54 TINGKAT PUSKESMAS MOTOLOHU

PUSKESMAS MOTOLOHU melaksanakan kegiatan  dalam rangka memperingati  hari Kesehatan Nasional ke-54 tahun 2018, Jumat (16-11-2018)
Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Puskesmas Motolohu , sekitar pukul 09.10 WITA sampai dengan pukul 11.30 WITA. 



HKN adalah sebagai momentum yang baik untuk mengingatkan akan  derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Maka akan terwujud apabila semua komponen bangsa berperan serta dalam upaya kesehatan dalam dan peran pemerintah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan. Untuk memenuhi akses pelayanan kesehatan khususnya didaerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.


Dasar Pelaksanaan acara adalah panduan HKN ke 54  “Aku Cinta Sehat”, dengan subtema “Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita”
Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga, mengajak seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. 
Puskesmas  menghimbau masyarakat agar membiasakan diri mengonsumsi beragam sayur dan buah nusantara. Makan sayur dan buah merupakan salah satu upaya perilaku hidup sehat yang saat ini kita galakkan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). 
Masyarakat yang sehat merupakan modal ketangguhan suatu bangsa. Keterlibatan seluruh komponen bangsa, mencakup pemerintah, swasta, dan masyarakat dibutuhkan baik di pusat maupun daerah

"Kementerian Kesehatan pun  mendorong terlaksananya gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Dengan germas kita mengajak kerja sama lintas sektor, dan untuk program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan dapat membentuk warga indonesia yang kuat".

Pemotongan Tumpeng HKN Ke 54 Oleh Bapak Camat Randangan


Pada Perayaan kali ini  Puskesmas Motolohu  memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya program kesehatan baik untuk program maupun lintas sektor.
"Kita berikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya Kesehatan, baik itu sekolah , kepala desa, kader kesehatan dan pelaku mengorganisasi masyarakat dan lain-lain. Sehingga dimasa yang akan datang pembangunan kesehatan akan terus mengalami kemajuan.

Penghargaan kepada sekolah Yang Kantin sekolahnya Memenuhi Syarat Kesehatan

 
Penghargaan kepada Kader Kesehatan


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bapak Camat Randangan Hi. Zulkifli Umar, SPd. MH, Ketua TP-PKK Kecamatan ibu Brata Umar Bakari,  kacabdis kecamatan Randangan Bapak Faisal Jahya, SPd, Para Kepala Sekolah dan Perwakilan Sekolah, Kader Kesehatan, para Tokoh Agama dan tokoh Masyarakat Kecamatan Randangan. 
(report by, Husna Djaina SST).


Minggu, 21 Oktober 2018

SAHABAT YANG HAKIKI....

SAHABATKU....
TAU KAH KAU....
 
Persahabatan yang sedikit tetapi peduli akan Akhiratmu itu amat jauh lebih baik dibandingkan persahabatan yang banyak jumlahnya, tetapi tidak ada yang memedulikan Akhiratmu. Allah taala berfirman:
 
‎اَÙ„ْاَØ®ِÙ„َّاۤØ¡ُ ÙŠَÙˆْÙ…َئِØ°ٍۢ بَعْضُÙ‡ُÙ…ْ Ù„ِبَعْضٍ عَدُÙˆٌّ اِÙ„َّا الْÙ…ُتَّÙ‚ِÙŠْÙ†َ
 
“Teman-teman karib pada hari itu (Kiamat) nanti saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.” [QS. Az-Zukhruf 67]
 
Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada Hari Kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah, inilah yang kekal selamanya.” [Tafsir Ibnu Katsir]
 

 
Maka jika hubungan persahabatan yang tidak didasari oleh niat cinta karena Allah, di mana di dalamnya tidak ada saling menasihati karena Allah, tidak ada saling mengajak hijrah kembali di jalan Allah, maka kelak pada Hari Kiamat nanti, hal itu hanya akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan.
Karena yang hanya akan kekal sampai Hari Kiamat kelak adalah persahabatan, yang di mana isinya saling menasihati, saling mengingatkan dalam ketakwaan, dan saling mengajak kembali ke jalan Allah. Dan itulah persahabatan yang tidak pernah akan ada kerugian di dalamnya.
 
 
Imam Syafi’i berkata:
“Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam ketaatan kepada Allah), maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari ‘teman baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah.”
 
Semoga Allah senantiasa membimbing kita bersahabat karena-Nya.

Minggu, 23 September 2018

Pengenalan APAR dan Cara Penggunaannya



Pengenalan APAR dan Cara Penggunaannya.

Setelah mengikuti materi training ini diharapkan  Seluruh STAF Puskesmas Motolohu dapat memahami dan mampu melaksanakan tugas-tugas: Mengetahui kondisi dan tindakan untuk pencegahan kebakaran di area kerja masing-masing; Mengetahui kondisi sarana proteksi kebakaran di area kerjanya; Mampu memadamkan kebakaran tingkat awal; Mampu mengamankan lokasi kebakaran. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya. 

Berikut tempat yang direkomendasikan untuk diletakkannya APAR :

APAR Diletakkan dekat pintu keluar


  1. Diletakkan pada jalur jalan keluar.
  2. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas.
  3. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
  4. Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan) dari lantai = 120 cm
  5. Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkannya APAR adalah pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang (koridor) atau dekat pintu tangga.
Proses terjadinya api/kebakaran diakibatkan oleh bersatunya tiga unsur :
  1. Bahan bakar
    Benda yang mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
  1. Oksigen (O2)
    Tersedia di udara
  1. Sumber Panas
    Seperti energi elektron (listrik statis ataupun dinamis), sinar matahari, reaksi kimia, dan perubahan kimia.
Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya oksigen dalam kebakaran tersebut.


BAHAN KANDUNGAN APAR
Selain dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya, APAR dapat pula dibedakan berdasarkan bahan pemadam (racun api) di dalamnya. APAR mengandung tiga jenis bahan, yaitu :
  1. Halon
    Adalah APAR yang diisi dengan gas carbon monoksida (CO) yang dapat mematikan api dengan mengeluarkan cairan yang dingin. Pengguna APAR dilarang memegang Nozle saat melakukan pemadaman untuk menghindari tangan menjadi kaku karena mengalami kebekuan yang berakibat fatal saat melakukan pemadaman.
  2. Powder
    Adalah APAR yang menggunakan bahan dari tepung atau bubuk. Pengguna APAR jenis ini sebaiknya menggunakan masker sebab partikel tepung atau bubuk dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan, yang bila dalam jumlah besar dapat menyebabkan pingsan.
  3. Foam
    Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari campuran air dan sabun dengan komposisi standar.

KELAS/JENIS KEBAKARAN

Di Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
  1. Kelas A
    Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan APAR tepung kimia kering.
  2. Kelas B
    Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: pasir, APAR tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat daripada berat jenis bahan di atas, sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
  3. Kelas C
    Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
  4. Kelas D
    Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat khusus.
    CARA PENGGUNAAN APAR
    Pelatihan Penggunaan APAR Oleh SATGAS Kebakaran Di Puskesmas Motolohu

    1. Pastikan APAR berisi dan dapat digunakan (lihat indikator).
    2. Tarik Pin atau Pengunci APAR.
    3. Sebelum masuk ke lokasi kebakaran, tes terlebih dahulu dengan menekan sedikit pompanya.
    4. Berdirilah sesuai arah mata angin untuk menghindari panasnya api.
    5. Pegang selang APAR, jangan nozlenya, tekan tuas, sapukan ke api kiri dan kanan secara berulang hingga api mati.

Foto Bersama dengan Para Pelatih Penggunaan APAR
Semoga Bermanfaat dan sebagai revieu kembali atas kegiatan pelatihan penggunaan APAR di Puskesmas Motolohu. By. Husna N. Djaina, SST

Senin, 17 September 2018

MASIH ADA YANG BERTANYA TENTANG RUBELLA

Tulisan ini saya copas dari status FBnya Dokter Piprim

Ada lagi yang bertanya kenapa sih program imunisasi MR harus berhasil dan cakupan imunisasi MR harus tinggi > 90% agar virus Rubella hilang di Indonesia?

Gini penjelasannya..

Kita kan ingin mencegah lahirnya bayi-bayi cacat berat karena Sindrom Rubella Kongenital. Bayi itu lahir cacat karena si ibu ketularan virus Rubella saat dia hamil muda. Pada penelitian didapatkan data bahwa virus Rubella ini hidup subur dan berkembang biak di kelompok anak usia 9 bulan sampai 15 tahun.

Karena virus Rubella ini hanya hidup dan berkembang biak pada manusia.. maka cara pemberantasannya amat memungkinkan yaitu dengan cara semua anak kelompok itu (usia 9 bulan - 15 tahun) dibikin kebal terhadap Rubella. Jika ngga bisa semua ya setidaknya 90% mesti kebal. Lihat gambar ini ya.. jika semua orang kebal maka virus Rubella akan musnah karena ngga ada tempat untuk berbiak. Sayangnya masih ada sekelompok anak yang ngga boleh vaksinasi MR yaitu anak-anak penderita kanker, AIDS, dan kondisi kekebalan tubuh yg menurun. Lalu bagaimana melindungi anak-anak ini? Caranya dengan menjadikan lingkungan sekitar kebal terhadap Rubella. Ini bisa terjadi kalo cakupan imunisasi tinggi.

Jadi mesti kompak nih. Kalo pada galau dan cakupan imunisasi rendah maka program imunisasi MR ini akan gagal. Sudah biayanya mahal karena beli vaksin untuk seluruh anak usia itu di Indonesia, tapi virus Rubella masih akan bergentayangan di sekitar kita dan akan menulari ibu hamil muda lalu masih akan lahir bayi-bayi cacat selanjutnya, na'udzubillah min dzalik.

Biaya pengobatan bayi cacat berat karena Sindrom Rubella Kongenital amat mahal bisa berkisar 700-800 juta per anak. Kalo di Indonesia diperkirakan ada 10.000 bayi seperti ini tiap tahun maka biaya pengobatan sekitar 7 triliun rupiah. Sementara anak ini tetap akan terlambat perkembangannya karena otaknya yg mengecil. Biaya ini jauh lebih mahal dibandingkan biaya pengobatan kanker sebesar 1.6 triliun rupiah per tahun.

Jadi... Ayo dukung Imunisasi MR ini ya... Cobalah berpikir luas dan mencintai negeri ini dengan tulus. Semoga partisipasi kita dalam mencegah lahirnya bayi-bayi cacat itu dicatat sebagai ibadah kita di sisi Allah SWT.

Abaikan hasutan kaum antivaks yang amat egois dan ngga ada rasa kasih sayang dalam hatinya melihat lahirnya bayi-bayi cacat berat karena Sindrom Rubella Kongenital...

Salam takzim...

Piprim Basarah Yanuarso




Keterangan gambar:

*yang biru: anak sehat tapi belum diimunisasi
*yang merah: anak sakit dan bisa menyebarkan virus
*yang kuning anak sehat dan kebal setelah

imunisasi

Sabtu, 21 Juli 2018

SEKILAS TENTANG APA DAN BAGAIMANA KAMPANYE IMUNISASI MEASLES – RUBELLA YANG AKAN DILAKSANAKAN DI SELURUH INDONESIA DI BULAN AGUSTUS-SEPTEMBER MENDATANG?


Apa Itu Kampanye Imunisasi MR ?

Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. 




Apa Penyakit Campak & Rubella itu?
Berbahayakah ?
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.
Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin untuk mencegah dua penyakit sekaligus.
Siapa aja yang beruntung mendapatkan imunisasi kampanye MR ?
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun selama kampanye Imunisasi MR bulan Agustus – September 2018.
Dimanakah bisa mendapatkan Kampanye Imunisasi MR ?
Agustus : Imunisasi MR diberikan untuk Anak Usia Sekolah 7 tahun s.d 15 tahun (SD/MI/ Sederajat, SMP/MTS/sederajat). Kalo ada yang sdh berusia 15 tahun bersekolah di SMU/sederajat harus juga yaa diberikan imunisasi MR.
September : Imunisasi MR diberikan untuk Bayi Usia 9 bulan s.d anak usia 7 tahun dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas dan Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya.

Ayo, lindungi buah hati anda dari kesakitan, kecacatan, dan kematian karena penyakit Campak dan Rubella !!!

Cegah penyakit Campak dan Rubella dengan Imunisasi !!!
Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi Campak-Rubella !!!

Untuk informasi selengkpknya hubungi: HP: 081343870928
Atau datang langsung ke PUSKESMAS MOTOLOHU

Rabu, 15 November 2017

BUDIDAYA TOGA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MOTOLOHU

Tanaman obat keluarga (TOGA), adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara menadiri dam memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga

Sebagian besar penduduk di Indonesia masih banyak yang tinggal di pedesaan atau di daerah pegunungan yang pada umumnya masih belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang memadai, baik dari pemerintah maupun swasta. Mereka masih banyak yang berekonomi lemah atau kurang mampu. Di daerah seperti itu umumnya masih sedikit atau sulit ditembus dengan peredaran obat yang harganya semakin mahal. Padahal problem kesehatan disana sangat berfariasi dan ada kalanya sulit pula cara penanggulangannya.




































Posisi semacam inilah obat tradisional ditampilkan sebagai salah satu pengobatan alternatif yang sangat penting artinya, khususnya untuk penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat preventif  maupun sebagai pengobatan (kuratif).
Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia, karena sebelum rakyat Indonesia merdeka pun, masyarakat pelosok desa sudah menggunakan tanaman obat tersebut hingga sekarang, pengobatan tradisonal masih diakui keberadaannya di kalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya, penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat preventif maupun sebagai pengobatan tradisonal.
Tanaman obat merupakan salah satu unsur penting dalam upaya pelaksanaan pengendalian kesehatan. Tanaman obat sudah dikenal sejak dahulu dalam pengobatan tradisional, namun pengunaannya sebagai bahan baku belum dimanfaatkan secara optimal, sedangkan upaya yang telah dilakukan masih tertuju kepada khasiat dan kegunaannya saja.
Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita.

Selasa, 14 November 2017

KEGIATAN KELAS IBU BALITA PUSKESMAS MOTOLOHU



Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena bermacam gangguan kesehatan (kesakitan dan kematian). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 40/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam setiap jamnya terjadi 22 kematian balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran di era globalisasi. Oleh karena itu Depkes telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini.
Ada banyak program kesehatan yang telah diimplementasikan Departemen Kesehatan mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten, misalnya buku KIA, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), pengendalian penyakit menular maupun tidak menular, dsb. Salah satu program kesehatan yang diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak balita adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA), yaitu suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi informasi cara menjaga kesehatan. Namun tidak semua ibu mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab atau alasan, misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca, sulit mengerti atau memang mengalami buta aksara.


Berdasarkan pertimbangan ini, maka  sangat perlu mengajari ibu-ibu tentang isi  buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu Balita. Kelas ibu Balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59 bulan).

Apakah Kelas Ibu Balita?
Kelas Ibu Balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA
Tujuan Kelas Ibu Balita
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan & perkembangan anak.



Manfaat Kelas Ibu Balita
Bagi ibu balita dan keluarganya, kelas ibu balita merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya, dan memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan.
Bagi petugas kesehatan, penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan keluarganya serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta keluarganya dan masyarakat.