Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016 di
Indonesia bertujuan untuk mendukung tercapainya eradikasi polio di dunia
pada akhir 2020, demikian kata Direktur Surveillance dan Karantina
Kesehatan Kemenkes, Dr Jane Soepardi di Jakarta, Kamis (04/02).
“Dunia sudah berhasil melakukan eradikasi penyakit cacar tahun 1980,
dan kini dunia berupaya agar penyakit polio juga hilang di tahun 2020.
Sidang World Health Assembly tahun 2012 juga menyatakan eradikasi polio
merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat global,” kata ia kepada
wartawan.
Menurut Jane, masih banyak ditemukan kantong-kantong yang tersebar
pada hampir seluruh provinsi yang belum terjangkau imunisasi polio
sehingga pada PIN 2016 harus bisa menjangkau lebih dari 95 persen bayi
di Indonesia.
“Memang sudah tidak ada lagi kasus polio di Indonesia sejak tahun
2006 dan Indonesia juga sudah dinyatakan bebas polio 27 Maret 2014,
namun virus ini bisa menyebar lagi ke Indonesia karena ada dua negara
yang belum bebas polio yaitu Afganistan dan Pakistan,” kata ia
menambahkan.
Ia menjelaskan, bahwa PIN 2016 akan dilaksanakan 8 – 15 Maret 2016
dengan pemberian vaksin aktif melalui mulut dua tetes setiap anak usia 0
sampai 59 bulan tanpa melihat status imunisasinya.
Setelah kegiatan itu maka pada April 2016 akan dilakukan penggantian
jenis vaksin trivalent oral polio vaccine (tOPV) ke bivalent oral polio
vaccine (bOPV) artinya mengganti jenis vaksin polio dari tiga tipe virus
ke dua tipe virus.
Kemudian pada Juli 2016, dilakukan introduksi jenis vaksin
Inactivated Polio Vaccine (IPV) atau vaksin dengan virus inaktif yang
diberikan melalui suntikan kepada bayi usia empat bulan.
Ia meminta, seluruh pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi dan
kesiapan sarana agar petugas PIN mampu menjangkau daerah-daerah yang
terpencil.
“Imunisasi wajib diberikan pada anak dan merupakan hak anak. Tidak
boleh ada orangtua yang melarang sang anak mendapat vaksin. Bahkan,
orang lain pun tidak boleh menghalang-halangi anak diimunisasi,” kata ia
menutup pembicaraan. (Kemenkes, 2016)
Puskesmas Motolohu dalam rangka kegiatan Pekan Imunisasi Nasional mengadakan sosialisasi ke masyarakat yang terbagi dalam dua sesi yaitu sosialisasi dengan menghadirkan kader Posyandu, dan Sosialisasi lintas sektor se Kecamatan Randangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar